Selasa, September 23, 2008

Episode 1

di suatu hari yang cerah nan indah.. ada seorang petani miskin yang tidak mempunyai harta apa apa -namanya juga miskin- bernama Munarwan.. saat ia mencoba mengadu nasib menuju daerah barat daya.. knp barat daya ?? si Munar juga tidak mengerti knp dia mengarah ke barat daya..

lalu saat di perjalanan, petani ini melihat tumpahan air terjun yang nan indah, dan melihat sesosok kambing.. saat dilihat lebih dekat lagi,, kambing itu berdiri tegak. Munar pun bingung "kok ada yah kambing beridri ?"

perlahan Munar mendekati kambing itu.. dalam hati ia tertegun "wah.. klo kambing ini saya ambil, saya bisa menjual mahal ini ke sirkus di desa sebelah.."

perlahan, Munar mengendap endap ke arah si kambing.. saat si Munar mengendap, tidak sengaja Munar menginjak ranting..

*TREK*

sang kambing yang sedang mandi di air terjun itu terkejut dan secara spontan melihat ke arah Munar..

BUKAN MAIN KAGETNYA SI MUNAR.. ah betapa tidak.. selama ini dia tidak menyangka, bahwa kambing itu adalah wanita.. wanita yang ia cinta.. istrinya sendiri, Siti Maemunah..

"SUAMIKU ! apa yang kau lakukan disini ?" tegur Maemun..
lalu Munar menjawab.. "Ah, istriku.. apa yang engkau lakukan disini ?"
pertanyaan yang di jawab dengan pertanyaan.. itulah sifat jelek dari si Munar..
dengan rasa berat hati karena pertanyaan tidak terjawab, Maemun menjawab "Aku sedang muncuci pakaian bang.. Abang jawab dong pertanyaan aku.. Abang ngapain disini ?"
dengan serius Munar pun menjawab.. "Istriku.. *berhenti sekitar 3,25 detik*.. Izinkan aku pergi mengadu nasib di arah barat daya.."
Maemun pun terkejut dan langsung spontan bertanya kembali "Kenapa ke arah barat daya bang ?"
Munar berpikir keras *Kenapa harus barat daya yah ?* "Ah, aku tidak tahu.. tapi aku percaya.. bahwa angin akan membawaku ke arah yang lebih baik.."
Sekejap, Maemun terjatuh dan menangis.. "bang,, kalo itu yang abang mau.. aku tidak bisa berbuat apa2.. yasudahlah bang.. pergilah.. jangan lupa kirim sms ke aku yah bang.."
Munar mengangkat sang istri lalu berbicara.. "Mun.."
Maemun yang merasakan getaran cinta itu menjawab.. "Apa bang ?"
Munar menghela nafas.. "Jaman sekarang belom ada hp Mun.."
Maemun menangis, Munar pun pergi..

setelah skitar 2 kilo Munar pergi, terdengar suara teriakan hebat dari arah Munar pergi..
"HOREEEEEEEEEEEEEE MUNAR PERGI JUGAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA !!!!"
Munar mendengar suara teriakan itu.. dia tidak berpikir bahwa yang teriak itu adalah Maemunah..

Saat berjalan ke arah barat daya..
Munar menemukan sebuah desa yang bertuliskan
"DESA MUNDURTERUSGAKPERNAHMAJU"
Serentak si Munar terkejut karena.....................................................................

TO BE CONTINUE

0 Comment: